Pada suatu masa, hiduplah seorang gadis bernama Cinderella yang tinggal Bersama ibu dan saudara tirinya. Mereka tinggal di sebuah rumah yang cukup besar di dekat kerajaan Thunder. Sejak ditinggal oleh ayahnya, Cinderella memanfaatkan ibu tirinya dan Dersiana saudara tirinya untuk melakukan semua pekerjaan rumah dan melakukan semua perintahnya. Dersiana dan ibu tirinya selalu kedinginan setiap malam karna mereka harus tidur di loteng dan tanpa Kasur, bahkan mereka hanya bisa makan makanan sisa dan harus menunggu Cinderella keluar dari ruang makan . Walaupun begitu ibu tirinya dan Dersiana tetap menyayanginya selayak anak dan saudara kandung mereka sendiri. Suatu pagi, Dersiana pergi ke sumur di halaman belakang untuk mengisi kendi yang ada di rangkulan tangannya, saat dia sedang mengisi kendinya, seorang wanita tua menghampirinya dan bertanya “gadis manis apakah aku boleh meminta sedikit air dari kendi yang kamu isi?” Dersiana mengangguk, membiarkan wanita tua itu meminum dari kendinya. Selesai minum, tiba tiba wanita itu berkata “karna kau sangat baik, aku akan memberimu sebuah hadiah”
“maksud mu?” tanya Dersiana dengan muka kebingungan
“ya aku adalah seorang peri”, dia mengayunkan tongkatnya dan dalam sekejap dia sudah berubah menjadi peri yang begitu cantik, ia pun pergi ke luar halaman belakang dan berhenti sebentar sambil berkata “oh ya terima kasih untuk air mu gadis manis dan hadiah ku untuk mu adalah suara yang paling merdu di seleruh negeri ini” peri pun pergi sambil melambaikan tangannya. Dersiana tidak percaya bahwa wanita tua yang telah ia bantu itu adalah seorang peri, ia juga belum percaya bahwa suaranya akan merdu. Sesampainya di rumah, di mencoba untuk bernyanyi dan benar saja suaranya lebih merdu daripada sebelumnya, dia berlari ke ruang tengah untuk memberi tahu ibu dan saudara tirinya, dengan penuh semangat Dersiana menceritakan semua yang telah ia alami tadi, mendengar cerita saudara tirinya itu, Cinderella langsung mengambil kendi yang paling bagus dari dapur dan pergi ke halaman belakang untuk mendapatkan suara yang merdu juga. Sesampainya di halaman belakang, Cinderella langsung berpura pura sedang mengambil air dari sumur, dari kejauhan dia melihat seseoarang mendekatinya, ia langsung bersiap siap untuk memberikan kendi yang telah ia isi dengan air kepada orang itu, dan ternyata yang datang bukan seorang wanita tua melainkan seoarang putri, melihat itu Cinderella langsung tidak peduli.
“anak manis bolehkah aku minum dari air yang ada di dalam kendi mu itu?” tanya sang putri kepada Cinderella yang tampaknya tidak suka dengan sang putri.
“ kau pikir aku menunggu lama disini untuk memberikanmu air dan kendi ini” jawab Cinderella dengan ketus
“ jadi kau ingin memberikan air mu itu untuk siapa?” tanya sang putri sekali lagi
“ itu bukan urusanmu aku ingin memberikannya pada siapa, yang penting aku tidak ingin memberikannya untuk mu” dia menjawabnya dengan acuh tak acuh kepada sang putri. Mendengar jawaban Cinderella yang sangat kasar, sang putri tak bisa menahan amarahnya lagi, dengan marah sang putri berkata “setiap kau bicara hanya akan keluar suara kodok, dan aku tahu kau mencari seorang wanita tua untuk mendapatkan suara paling merdu bukan?” dengan sedikit kilauan sang putri kini berubah menjadi peri yang sama dengan peri yang dijumpai oleh Dersiana, tapi kali ini dia memakai gaun yang terbuat dari awan dengan tujuh warna pelangi yang begitu cerah.
“k…au adalah seorang peri?” tanya Cinderella tercengang, dia sama sekali tidak menyangka bahwa orang yang barusan ia bentak bentak adalah seorang peri. Peri itu terbang ke langit dengan sayapnya yang mengkilap juga sangat bercahaya.
“ingat jangan pernah melihat orang hanya dari penampilannya saja” itulah kata terakhir yang di katakan sang peri kepada Cinderella sebelum dia terbang. Cinderella lari ke rumah, tanpa menghiraukan ibu dan Dersiana, dia sangat malu kalau nanti ibu dan saudara tiri tahu bahwa dia mendapatkan kutukkan dari seorang putri yang ternyata adalah peri yang menyamar mejadi seorang putri. Cinderella hanya akan keluar kamar kalau dia mau makan. Dia juga membiarkan ibunya dan Dersiana untuk makan Bersama dia di ruang makan, bahkan ia juga tidak pernah meyuruh ibu dan saudara tirinya untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Saat sarapan, ibu tirinya bertanya padanya “Cinderella kenapa kau akhir akhir ini sayang?” dia mengusap kepala anak tirinya itu dengan penuh kasih sayang
“saudara ku, kenapa kau hanya keluar kamar kalau kau mau makan?” tanya Dersiana seraya memegang tangan saudaranya itu. Mendengar pertanyaan ibunya dan Dersiana, Cinderella langsung meneteskan air mata, dia tidak menyangka kalau ibunya dan saudara tirinya sangat menyayanginya.
“Ibu, Desrina, maafkan aku selama ini sudah bersikap tidak baik pada ibu dan Desrina. Kalian selama ini benar-benar menyayangiku” ucap Cinderella sambil menangis dan memegang tangan ibu tirinya dan Desriana. Mereka bertiga pun saling berpelukan. “Cinderella, ibu dan Desriana sangat menyayangimu nak dan kami akan selalu ada untuk mu.” Kata ibu tiri Cinderella.
Sejak saat itu Cinderella hidup dengan sangat Bahagia berkeluarga dan saling menyayangi Bersama ibu tiri nya dan Desriana layaknya keluarga yang utuh. Dan suara Cinderella kembali seperti semula.